Senin, 18 Agustus 2014

entah denganmu

Hari ini bergetar rasanya mendengar kabar bahagia teman kita yang akan melangsungkan prosesi kelulusannya dalam menyelesaikan studi sarjana. Tepat empat tahun yang lalu mungkin, kita bersama menggoreskan mimpi masing-masing. Memang bukan pada secarik kertas atau pohon kayu seperti di film-film. Namun secara tidak langsung masing-masing dari kita telah mengungkapkan keinginan yang sama. Cita-cita serta target yang akan dicapai dalam empat tahun mendatang.

Begitu cepat rasanya waktu berlalu.
Kemarin, ya baru kemarin kau mengungkapkan dimana akan melanjutkan studi mu setelah sarjana nanti. Kau bilang di Belanda. Dan aku berkeinginan melanjutkan di Jerman.
Kita mempunyai target mewujudkan mimpi di tanah kolonial yang telah menjajah kita, Eropa. Akan tetapi diantara kita tidak ada yang tau apakah semua itu akan terwujud atau tidak. Namun setidaknya mimpi itu sudah tertulis, hanya butuh tekad yang kuat untuk dapat mewujudkannya. Aku yakin pada kekuatan usaha dan kekuasaan Tuhan dalam mewujudkan mimpi di setiap doa kita. Dalam sujud , masing-masing kita meminta untuk kelancaran usaha dalam mewujudkan mimpi.
Aku terus berdoa disini untukku dan untukmu, untuk kita.

sebuah pepatah indah pernah ku baca, "i'malu fauqa ma amilu". artinya berbuat lebih dari yang lain.
sebuah penegasan untuk diri sendiri yang hebat menurutku.

melihat lamanya persahabatan yang terjalin, tidak akan ada yang menyangka bahwa kita belum pernah bertemu barang sedetikpun. ntah bagaimana caranya ukhuwah ini bisa bertahan. akupun tak mengerti. anehnya, aku sudah bertemu dengan teman serta kakak kelas yang kau kenalkan padaku karena kami berada di kota yang sama. bahkan komunikasi diantara kami terbilang cukup baik untuk ukuran orang yang baru dikenal. adikmu yang kau kenalkan padaku pun sudah ku temui. disana, dikota tempat kamu dan dia mencari ilmu.
sayangnya, waktu yang tersisa belum mengizinkan kita untuk bertemu. ntah sampai kapan. namun semuanya tetap aku yakini bahwa masing-masing dari kita mungkin memang belum siap untuk bertemu. dan aku percaya , suatu saat nanti kita dapat dipertemukan dalam waktu yang lebih indah dan penuh berkah.


Disini, aku menjaga diri untuknya
entah denganmu..
Disini, aku menanti waktu bersama kesibukan
entah denganmu..
Disini, aku melihat langit setiap gelap.
berharap pagi kan datang membawa cahaya mentari.
entah denganmu..
Disini, hatiku terus menyebut namanya dalam doa sujudku
entah denganmu...
Disini, aku belajar memantaskan diri untuk bertemu dengannya
entah denganmu..
Disini, ya ditempat yang jauh dari kata pertemuan antara aku dan dia.
Terimakasih untuk ketaqwaan yang kau ajarkan padaku didalam diammu.
Karena aku memang masih jauh dari kata layak bertemu dengannya.
entah denganmu..

Bandung, 19 Agustus 2014
Hari kau Wisuda Sarjana disana :")
Selamat kawan!
Sebentar lagi aku akan menyusulmu.