Sabtu, 02 November 2013

REFLEKSI DIRI

Di saat-saat tertentu terkadang kita memang perlu diam ditempat sejenak atau bahkan mundur beberapa langkah untuk bisa mencapai tujuan.
Dengan begitu, kita tidak cuma bisa menjadi pemenang tapi juga bisa bermanfaat untuk orang lain.
untuk apa jadi pemenang tapi kemenanganmu cuma jadi duka untuk orang banyak dan pada kenyataannya malah mendzolimin. *liat cermin*

Cobalah untuk lebih sering menggunakan telinga daripada mulut dan otot leher.
Allah itu nyiptain dua telinga dan satu mulut, (mungkin) salah satu tujuannya agar kita mau lebih banyak mendengarkan (pendapat orang lain) daripada (ngotot) berbicara mengutarakan (keegoisan) pendapat kita sendiri. bukan Allah ga punya maksud apa-apa. kitanya aja yang kadang ga ngeh atau lupa sama fungsi anggota tubuh kita yang posisinya itu sangat dekat dengan kita.

ga rugi ko dengerin pendapat orang lain. malah ilmu kita semakin bertambah. pengetahuan kita semakin luas.
dan kalo mau didenger itu , ya harus mau ngedengerin dulu.
ga ada istilah , "pasti dia mau dengerin aku, walaupun aku ga pernah dengerin setiap dia berpendapat."
jika itu terjadi, bisa dapat dipastikan, orang tersebut merasa kesal dan ngedumel dalam hati ketika ngedengerin kita berpendapat / berbicara. Atau bahkan saat orang lain menyebut nama kita, orang tersebut merasa eneg!
Efeknya dahsyat!

Ingat, hidup ga sendiri.
ada orang lain loh di sekitar kita yang punya ego yang sama dengan kita, yaitu ingin pendapatnya didengarkan.
Bisa aja kan, orang yang baru saja kita dengarkan pendapatnya itu menjadi satu-satunya orang mau mengurusi jenazah kita saat kita wafat, karena dia sudah merasa dihargai dengan mau nya kita dengerin pendapatnya dia .
dan ternyata ga ada orang lain lagi yang mau ngurusin jenazah kita karena ego nya kita yang ga pernah mau dengerin pendapat orang-orang lain sebelumnya.

Jadi, mari sama-sama belajar menghargai. bukan mengedepankan emosi dan keegoisan.
emosi dan keegoisan itu cuma intermezzo aja, biar hidup ini ga flat.
tapi kalo kebanyakan intermezzo nya kan ga enak juga...
sama kaya lagi nonton tv, kalo kebanyakan iklan, lama-lama jadi ga asik! :D

-belajar dari hal (si) kecil- 031113
Ohhh,, ini alasannyaaaaa....
Hari ini aku berniat "mengaburkan diri" pasca UTS ketempat yang jauh dari segudang aktivitasku. ku niatkan untuk memperbaiki silaturahmi bersama orang-orang yang ingin sekali aku temui. karena aku berpikir mungkin kesulitan-kesulitan yang ku hadapi selama ini karena kurangnya aku berkunjung ke orang-orang, melakukan perjalanan jauh yang membuat diri ini sadar akan makna hidup, berinteraksi dengan orang asing, ya orang baru. Awalnya aku memilih kota Sidoarjo, karena ku pikir disana aku punya sodara yang bisa aku jadikan tempat berteduh dari hujan dan panas serta angin kencang. setidaknya ketika mau makan, makanan udah tersedia. pengen makan ini, bisa dengan gampang disajikan secara sederhana namun penuh makna. Lebih kepada kangen dilayani sih sepertinya. mungkin lebih tepatnya kangen suasana rumah sederhana yang menyejukkan jiwa, tempat berbagi cerita , canda tawa kepada ayah ibu. Tapi melihat waktu yang aku miliki tak cukup banyak untuk berlibur , walaupun hari liburnya bisa aja aku buat seminggu, tapi aku teringat pada tanggung jawabku pada orang-orang yang lebih banyak lagi yang telah mempercayaiku pada suatu amanah mulia, menurutku. jadi terlalu Egois rasanya jika waktu libur hanya untuk memanjakan diri sendiri dibalik kesulitan orang lain. yang langsung terbayang oleh ku pada saat itu adalah wajah adik-adik , calon kaka baru, para petinggi, kaka divisi dan departemen beserta orang yang sudah aku anggap sebagai sodara seperjuanganku dalam jalan "dakwah". Akhirnya setelah mempertimbangkan segala hal dan bertatap muka dengan sang kaka, aku memutuskan untuk menggunakan dua hari saja waktu untuk memberikan hak psikis ini agar ter-upgrade kembali sehingga siap menerima berbagai cemoohan, kritik, ide, saran, pressure dan hal-hal lain yang tak terduga. Dengan begitu aku langsung mengganti destinasi liburan ke kota yang dekat dengan biaya yang cukup teratasi oleh kantong mahasiswi tapi masih tetap bisa aku dapatkan kebutuhan - kebutuhan psikisku, yaitu Solo dan Jogja. Pemantapan destinasi sudah langsung aku tujukan pada dua kota itu. dengan asumsi bahwa kota itu merupakan tempat yang nyaman untuk merileksasikan diri, ditambah dengan orang-orang yang sangat ingin aku kunjungi, sepertinya liburan ini bakal menjadi liburan asik sepanjang masa yang aku punya setelah pendakian ke semeru beberapa waktu lalu. sudah terbayangkan olehku , disana aku akan mendapat udara "segar" tanpa beban dan tuntutan harus begini begitu, suara orang yang dapat mengobati sedikit kerinduan, candaan yang membuatku bisa bebas melepas semua kepenatan, tawa yang bener-bener dari diri sendiri tanpa batasan yang membuatku tak bebas berekspresi, obrolan santai yang tak sekedar obrolan semata karena aku sekaligus dapat mengetahui keadaan teman-temanku yang lebih banyak lagi disana. Ya karena cuma ditempat itu aku bisa menemukan hal-hal yang bisa membawaku pada suasana kampung halaman, padahal itu bukanlah kampung halamanku... :') lebih tepatnya aku telah terjebak dengan orang-orang baik yang aku miliki disana. Terimakasih untuk "sodara-sodara" yang telah mendukung upgrading diri ini... nantikan aku kembali bersama kalian yaaaa :""") *Terharu punya "sodara" kaya kalian* *Speechless*


Bandung-Solo-Sragen-Jogja
Semua Punya Cerita
30-31 , Oktober 2013








keraton solo




kue lekker


keraton solo


selat solo



stasiun solo balapan. solo-jogja




 candi prambanan