Rabu, 27 Mei 2015

dia mungkin cermin ku

teruntuk kau yang mungkin cermin ku,

hari ini, di siang hari selepas aku menikmati makan siang ku
di ruangan ber-ac lantai 2 gedung S
tempat aku bekerja selepas lulus Sarjana.

teringat ku padanya,
dia yang berhasil membuat ku membangun tembok tinggi
hanya untuk melindungi perasaan ini untuknya.

maaf jika sampai hari ini aku masih menyimpan perasaan ini untuknya
dia yang sejak lama ku kenal
ntah mengapa rasa itu masih terjaga
semakin lama semakin terjaga ketat
mungkin 7 tahun sudah lamanya.
terkadang aku memang mencoba melupakannya
fokus memperbaiki diri
agar kelak aku lah cermin nya.

komunikasi kami memang tidak intens
jika dihitung, mungkin setahun hanya beberapa kali
berbagi cerita tentang rencana masa depan kelak.

hingga pada waktu itu,
dia berkata padaku akan pergi
jauh, sangat jauh
semua demi mengejar mimpinya
ya, mimpi yang sudah ku ketahui sejak awal kami berkenalan.
berkat dia juga mungkin aku memiliki kemauan kuat mengejarnya
iya, mengejar dia . karena dia lah mimpiku.

namun sejak dia memberi kabar tentang rencananya
rencana untuk benar-benar pergi,
aku mulai ragu
ragu tetap menjaga perasaan ini untuknya.
ragu dia yang takkan kembali untukku
serta ragu dia akan kembali tapi bukan untukku.

12 hari sudah sejak terakhir kali kami berbincang
perbincangan yang terpaksa harus diakhiri karena suatu hal
semua jadi menggantung.
hingga aku berencana menghubunginnya kembali.
tapi ah, sudahlah mungkin sebaiknya ku akhiri saja.

keraguan itu muncul kembali.
aku ragu untuk mengakhirinya
haruskah perjuangan ku selama 7 tahun harus berakhir begitu saja
ataukah memang harus kuakhiri

dengan tekad yang kuat, aku berusaha melupakannya
membuka penghalang yang selama ini menutup rapat
membuka tempat yang selama ini terjaga ketat
menepis semua sisa rasa yang ada untuknya.

bukan, bukan karena sudah tak merasa
bukan karena telah melupakannya
hanya karena memang sekarang sudah waktunya
membuka diri untuk nya , untukmu dan untuk yang lain,
yang siap akan mendampingi ku nanti.
ntah siapa.

Semoga engkau, cermin ku

-dari balik bilik kerja, 28 Mei 2015-

https://www.tumblr.com/blog/nisaidris

Senin, 25 Mei 2015

merindu kembali

Hari itu , 16 Mei 2015 aku menghubungimu.
awalnya ragu. karena lama sudah tak berbincang.
akhirnya kuyakinkan diriku dengan mengirim text.
tak seperti basanya, saat itu begitu cepat balasanmu ku terima.
ternyata benar, kau memang sedang santai
tumben, pikirku.

tak banyak text berbalas yang terjadi.
hanya beberapa kali.
setelahnya, berakhir.

aku pun tertidur di ruang kerja temanku, ditemani teman-teman yang lain yang masih asik berbincang.
namun mataku sudah tak kuasa.
mungkin lelah seharian membuatku tak sadar sudah tertidur pulas.

tiba-tiba aku mendengar obrolan mereka.
ternyata aku sudah tengah tersadar dari tertidurku diruangan dingin itu.
tak lama berselang, kembali ku dengar suara pintu dibuka.
ya, mereka meninggalkanku dalam ruangan itu.
tak enak mungkin membangunkanku.
lelah. memang aku merasa sangat lelah.

mataku masih ingin terpejam.
namun lambat laun pikiranku telah tersadar.
dan aku merindukannya.
iya, kamu yang aku kirimin text.

melihat jam tangan masih pukul 20.50 wib, aku pikir belum jam malam kita.
kuputuskan menghubungimu.
tanpa kusadari, jari jemari ku menekan tombol mencari namamu.
tanpa ragu ku pencet tombol menghubungi.

ya! tersambung.
tak lama waktu yang aku butuhkan untuk menunggumu menerima telponku.
tak seperti biasanya.

pembicaraan pun dimulai.
awalnya pembicaraan kita terdengar kaku.
ya memang begitu kan biasanya.
lalu, lama kelamaan mulai mencair.

memang, belum banyak yang sempat kita bagi.
waktu dan kedatangan mereka pula lah
yang mengharuskan kita mengakhiri obrolan kita
ya obrolan yang kurang dari 10 menit itu

terimakasih buat 8 menit 49 detik nya.
semoga kita benar-benar dapat bertemu di waktu yang tepat dan terbaik untuk kita bersama.
dari: aku yang terus menjaga kerinduan ini sejak 7 tahun yang lalu padamu..