Yahoo! Messenger,how are you? (Part I)
Aahh,, ingin ku bertanya kabarnya sekarang. Namun sepertinya tak mungkin. Jika ku hitung, sudah hampir 5 tahun sejak awal kami bertukar
identitas di sebuah media social. Namanya muncul menyapa di layar computer ku dan
aku pun membalas sapa nya. Dari situ dimulailah pertemanan kami hingga
sekarang. Kami dipisahkan oleh selat sunda dan jarak yang cukup jauh. Namun, ntah
apa yang membuatku bisa betah berlama-lama berbicara dengannya. Mungkin karena
dia memang orang yang easy going menjadi
alasanku untuk leluasa berbagi cerita dengannya. Selain itu, perbedaan usia kami hanya
6 bulan yang menyebabkan mindset untuk
menemukan jalan keluar pada suatu problem
tak jauh berbeda, sehingga aku merasa memiliki teman logika yang dapat
mengerti aku. Berbeda dengan orang-orang lain yang ada didalam list Yahoo
Messenger ku. Sejak itu, dia menjadi orang yang selalu ku tunggu tiap kali ku
buka YM! dulu. Walaupun aku sudah sengaja ke warnet di waktu weekend untuk melatih
conversation ku dengan foreign di dunia
maya, sambil berharap dia ada disana. Tapi namanya tetap saja jarang muncul. beberapa
kali aku mengirimkan sebuah message “hei, kabari aku kalau kau sedang online”
saat dia offline dan aku sedang berada di warnet. Terkadang lama sekali dia
membalas message ku. Bisa sampai berminggu-minggu. Itu karena memang waktu yang
dimilikinya untuk keluar boarding tidaklah
banyak. Hingga aku lulus dari seragam putih abu-abu, kami tetap terus
berkomunikasi. Selama beberapa hari sebelum aku melaksanakan Ujian Nasional,
dia tampak hadir di list ku. Beberapa kali aku menceritakan
kekhawatiranku padanya, dan dia lagi-lagi berhasil menenangkanku dengan gaya
santainya. Sampai pada waktu itu tiba, saat aku memutuskan mengikuti saran
ibuku untuk menerima tawaran kuliah selama satu tahun di kota kembang. Dengan kekuatan
mental yang kurasa belum terkumpul 100%, lagi-lagi dia berhasil membantuku
untuk mensugesti hal positif. Huwaaaa… thank you mister :)
Bersambung ^^
0 komentar:
Posting Komentar